Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan apa itu e-money beserta pengalaman menggunakannya. Saat ini sudah menjamur dimana-mana penggunaan uang dalam bentuk kartu ini. Okee tanpa panjang lebar kita mulai aja yaa pembahasannya..
Apa itu uang?
Pada hakikatnya uang digunakan sebagai alat pembayaran suatu barang
maupun jasa yang diterima oleh masyarakat secara umum. Uang diciptakan
karena menawarkan kegiatan transaksi yang lebih mudah ketimbang barter
yang rumit dan sulit dalam menentukan nilai. Kita semua juga sudah
mempelajari bahwa ada 2 jenis uang, yakni uang kartal (uang yang
ditransaksikan sehari-hari) maupun uang giral (seperti deposito dan juga
cek). Okee, diawal tadi sudah saya jelaskan secara singkat apa itu
uang. Nah, sekarang mari kita membahas tentang uang elektronik atau
biasa disebut e-money sesuai dengan topik tulisan ini.. Kenapa
menggunakan awalan 'e' dalam penyebutannya? Karena uang elektronik ini
adalah uang yang menggunakan jaringan komputer. Saldo yang ada di
e-money ini tersimpan di dalam chip.yang berada di kartu e-money itu.
Itu tadi mengenai profil e-money. Jadi, menurut BI, e-money itu
merupakan uang yang tersimpan di dalam chip yang berada di kartu, beda
dengan uang kartal yang uangnya bisa kita pegang dan lihat. Untuk
perkembangan e-money di Indonesia juga tumbuh dengan baik. Menurut data
yang dirilis BI, di tahun 2014 transaksi yang menggunakan e-money sudah
mecapai 15,55 juta kali di sepanjang bulan Mei 2014 yang berarti
mengalami peningkatan sebesar 31,85% dari transaksi bulanan 11,49 juta
di tahun 2013. Selain itu, nilai transaksi mecapai Rp 270,6 milliar,
naik 11,5% dari rata-rata transaksi bulanan Rp 242,68 milliar di tahun
2013. Terdapat banyak bank yang mengeluarkan layanan e-money, mulai dari
:
1. Bank Mandiri
1. Bank Mandiri
Bank
yang memiliki kapitalisasi terbesar di Indonesia memiliki empat jenis
kartu elektronik: E-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card, dan juga
e-money. Kartu ini bisa digunakan untuk transaksi jalan tol,
Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans, SPBU, restoran,
minimarket, dan merchant-merchant lainnya.
Di akhir tahun 2013 lalu sudah 3,5 juta kartu prabayar yang sudah
beredar di masyarakat. Pada saat yang sama BMRI (kode Bank Mandiri di
lantai bursa) mencatatkan 113,4 juta transaksi dan total nilai
transaksinya mencapai Rp. 1,5 trilliun. Kartu ini dapat dimiliki bagi
nasabah dan non nasabah. Kartu prabayar ini dapat di isi ulang di mesin
ATM yang memiliki slot kartu e-money (bewarna kuning) maupun di
merchant-merchant yang bekerja sama dengan BMRI. Bank ini awalnya
menjalin kerjasama eksklusif dengan Jasa Marga yang merupakan operator
jalan tol untuk menyediakan pembayaran tol dengan kartu prabayar
keluaran BMRI. Namun setelah Bank Indonesia melakukan revisi yang
melarang adanya kemitraan eksklusif seperti itu, maka mulai akhir tahun
2014 ini kartu prabayar diluar BMRI dapat melakukan transaksi pembayaran
tol.
2. Bank BCA
2. Bank BCA
Bank
ini memimpin dalam hal jumlah kartu prabayar, sudah sekitar 5 juta
kartu prabayar yang dimiliki oleh masyarakat. Sudah sekitar 23.000
merchant yang dapat menggunakan kartu Flazz sebagai pengganti uang
tunai. Misalnya mulai dari secure parking, kereta commuter line,
Flazz BCA juga mencatatkan rata-rata transaksi 60-70 ribu per hari sampai bulan Mei 2014, naik dari rata-rata transaksi tahun lalu yakni 40-50 ribu per hari. Kartu ini bisa didapatkan di kantor cabang BCA, stand kartu Flazz dan juga merchant yang bekerja sama dengan BCA. Kartu ini juga bisa dimiliki oleh nasabah BCA dan juga non nasabah. Untuk isi ulang saldo Flazz bisa dari ATM maupun juga merchant yang telah bekerjasama dengan BCA. Nilai maksimum saldo Flazz mencapai Rp. 1.000.000,- dan tidak memiliki minimum transaksi.
Flazz BCA juga mencatatkan rata-rata transaksi 60-70 ribu per hari sampai bulan Mei 2014, naik dari rata-rata transaksi tahun lalu yakni 40-50 ribu per hari. Kartu ini bisa didapatkan di kantor cabang BCA, stand kartu Flazz dan juga merchant yang bekerja sama dengan BCA. Kartu ini juga bisa dimiliki oleh nasabah BCA dan juga non nasabah. Untuk isi ulang saldo Flazz bisa dari ATM maupun juga merchant yang telah bekerjasama dengan BCA. Nilai maksimum saldo Flazz mencapai Rp. 1.000.000,- dan tidak memiliki minimum transaksi.
3. Bank BRI Brizzi, merupakan
nama dari kartu prabayar keluaran Bank Rakyat Indonesia. Kartu Brizzi
dapat` digunakan diberbagai merchant, seperti Alfmart, Indomaret, Trans
Jakarta, Kereta Komuter Line, SPBU Pertamina dan lain sebagainya. Untuk
saldo maksimum Brizzi mencapai Rp. 1.000.000,-. Sampai bulan September
2013, BRI sudah mengeluarkan 1,5 juta kartu Brizzi. Kartu Brizzi dapat
dimiliki oleh nasabah dan non nasabah. Cara mendapatkan kartu Brizzi
bisa melalui kantor cabang BRI dan juga merchant yang bekerjasama dengan
BRI. Pengisian saldo Brizzi juga dapat dilakukan di mesin ATM dan juga
EDC. "Di Banda Aceh ada 17 warung kopi telah bekerja sama dengan kami
unutk melayani transaksi menggunakan Brizzi yang cepat dan mudah
pengganti uang tunai dan tidak direpotkan uang recehan," kata Wakil
Pemimpin Wilayah BRI Banda Aceh, Budi Tri Nugroho yang dikutip
Tribunnews.com. "Kelebihan Brizzi ini juga tidak ada potongan
bulannanya, jadi ketika kita makan yang habis dua belas ribu yang segitu
saldo yang akan dipotong. Brizzi sangat cepat dan mudah tidak sama
dengan kartu-kartu kredit lainnya,'' kata Budi.
4. Bank BNI
BNI juga meluncurkan kartu prabayar yang bernama TapCash. TapCash ini
terus mencatatkan peningkatan baik dari segi nilai transaksi maupun
jumlah kartu yang beredar. Dari awal tahun 2014 hingga bulan Mei 2014,
BNI mencatat jumlah transaksi TapCash mencapai 124.338 kali dan jumlah
kartu yang beredar mencapai 83.667 kartu. TapCash ini diluncurkan di
bulan Maret tahun 2014 menyusul BNI PrePaid yang telah muncul terlebih
dahulu, BNI TaPCash juga menawarkan sistem keamanan yang lebih baik
dibandingkan pendahulunya yaitu BNI PrePaid. TapCash ini mulai
dipasarkan mulai dari kegiatan Java Jazz Festival 2014. Selain itu
TapCash juga terintegrasi dengan kartu mahasiswa Universitas Indonesia
dan BPJS ketenagakerjaan. Untuk transaksi TapCash pada JJF 2014 BNI
mencatatkan 72.162 transaksi dengan nilai penjualan sebesar Rp. 2,8
milliar. 5. CIMB Niaga Bank asal negeri
Jiran ini juga meluncurkan e-money yang berbeda dengan rata-rata
elektronik money yang lain. Yakni, Rekening Ponsel. Jika e-money bank
lain berbentuk kartu yang memiliki chip di dalamnya, kalau Rekening
Ponsel tidak berbentuk kartu untuk menyimpan saldo namun hanya
dibutuhkan nomor telepon untuk menyimpan saldo.
Kartu prabayar yang dimiliki penulis Sekarang saya akan membahas uang elektronik yang baru saya miliki. Yakni Flazz, kartu prabayar yang dikeluarkan oleh Bank Central Asia. Sebenarnya saya tidak memiliki rekening BCA, namun karena dari skimming yang saya lakukan di setiap kasir minimarket, kafe, maupun merchant-merchant yang lainnya terdapat reader Flazz BCA. Hal itu yang membuat saya terdorong untuk memiliki kartu Flazz BCA. Selain jumlah merchant yang banyak untuk dapat bertransaksi dengan menggunakan Flazz BCA, saya memiliki kartu Flazz untuk sebagai pelengkap dari Mandiri e-money. Karena dari opini saya, dua produk kartu prabayar ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Misalnya, untuk membayar tarif tol saya bisa menggunakan Mandiri e-money, sedangkan untuk di restoran ataupun cafe yang belum bisa menggunakan Mandiri e-money saya bisa menggunakan Flazz BCA. Pengalaman saya masih belum begitu banyak dalam menggunakan Flazz BCA karena saya belum genap 1 bulan memiliki kartu ini. Jadi, memang perlu dihitung matang-matang tentang alokasi uang ke dua kartu prabayar yang saya miliki (yaa pasti kalian tahu lahh kantong mahasiswa tebelnya cuman seberapa laah) karena uang yang saya taruh di kartu uang elektronik tidak bisa diambil layaknya di kartu debit ATM, selain itu resiko kehilangan kartu prabayar yang sama seperti jika kita kehilangan uang alias tidak bisa diganti saldo maupun diblokir (alasan inilah kenapa Bank Indonesia menetapkan jumlah maksimum saldo di kartu e-money yang hanya Rp 1.000.000,-).
Well, tadi
diatas udah saya bahas tentang beberapa produk e-money yang diluncurkan
oleh beberapa bank. Pada dasarnya semua e-money dapat menyimpan saldo
maksimal Rp 1.000.000,- dan tidak ada minimum transaksi. Mungkin yang
berbeda adalah perbedaan promo dan luasnya penggunaaan untuk menggunakan
e-money. Dari skimming yang saya lakukan tentang jaringan e-money,
menurut saya Flazz BCA unggul dalam banyaknya merchant untuk menggunakan
kartu Flazz. Namun, untuk Mandiri juga memiliki keunggulan dimana kartu
e-toll dapat digunakan di gerbang toll otomatis yang relatif sepi
dibandingkan gerbang toll biasa.
Saya sendiri memiliki tiga kartu
prabayar, yakni Rekening Ponsel dari CIMB Niaga, e-money yang
diluncurkan Bank Mandiri dan Flazz BCA. Ketika e-money belum booming
seperti saat ini saya memiliki Rekening Ponsel ketika ada promosi di
tempat nongkrong anak muda di bilangan Sudirman. Awalnya, ketika saya
makan di sevel daerah Sudirman saya tidak begitu tertarik dengan promosi
ini, namun lama kelamaan saya tidak enak dengan si salesnya. Akhirnya,
saya menyetujui untuk membuat Rekening Ponsel itu, dan saya juga
"diberikan" saldo awal sebesar Rp 10.000,- (hahaha sudah dibukakan
rekening gratis, malah sudah dapat saldo awal lagi.. Biasanya juga untuk
membuka rekening awal perlu sedikitnya Rp 500.000,-) . Untuk aktivasi
Rekening Ponsel ini kita hanya membutuhkan KTP dan nomor telepon sebagai
nomor Rekening Ponsel yang akan digunakan untuk bertransaksi. Produk
e-money ini hampir mirip-mirip dengan Mandiri e-cash, yang menggunakan
telepon selular sebagai inti dari uang elektronik. Namun, saya tidak
menggunakan Rekening Ponsel ini karena saya tidak begitu paham untuk
menggunakan Rekening Ponsel ini. Selain Rekening Ponsel keluaran CIMB
Niaga, beberapa bulan lalu saya juga datang ke kantor cabang Mandiri
untuk membuat Mandiri e-money. Selama saya memakai Mandiri e-money ada
cukup banyak manfaat yang saya peroleh. Mulai dari membeli
makanan-minuman di minimarket, membayar tarif tol di GTO, membayar
parkir di stasiun kereta api dan yang lainnya. Menggunakan Mandiri
e-money untuk membayar tol menurut pengalaman saya lebih cepat
dibandingkan dengan membayar tol dengan uang tunai, karena biasanya
gerbang tol otomatis lebih sepi daripada gerbang tol biasa, dan juga
tidak perlu menunggu kembalian dari petugas gerbang tol. Selain masalah
antrean yang tidak terlalu ramai di GTO, menggunakan Mandiri e-money
untuk pembayaran tol bisa lebih praktis, karena tidak perlu menyediakan
uang receh ataupun uang pas (terlebih untuk pengendara yang menyetir
sendiri). Namun, kadang-kadang saya juga sempat mengalami pengalaman
yang kurang baik dalam menggunakan Mandiri e-money. Misalnya, pernah
saya tidak bisa menggunakan Mandiri e-money untuk membayar di sebuah
minimarket di daerah Pantura dan juga dekat rumah saya. Ada berbagai
alasan terkait tidak bisanya untuk menggunakan Mandiri e-money. Yakni,
mulai dari tidak adanya reader di merchant-merchant untuk dapat membayar
menggunakan Mandiri e-money maupun para pegawai kasir yang tidak begitu
paham untuk menggunakan Mandiri e-money. Tapi, secara umum saya cukup
terbantu dengan adanya Mandiri e-money ini. Karena saya bisa menyisihkan
uang saya di Mandiri e-money untuk membeli sesuatu dan saya juga tetap
bisa jajan walaupun saya tidak memiliki uang secara tunai. Kartu prabayar yang dimiliki penulis Sekarang saya akan membahas uang elektronik yang baru saya miliki. Yakni Flazz, kartu prabayar yang dikeluarkan oleh Bank Central Asia. Sebenarnya saya tidak memiliki rekening BCA, namun karena dari skimming yang saya lakukan di setiap kasir minimarket, kafe, maupun merchant-merchant yang lainnya terdapat reader Flazz BCA. Hal itu yang membuat saya terdorong untuk memiliki kartu Flazz BCA. Selain jumlah merchant yang banyak untuk dapat bertransaksi dengan menggunakan Flazz BCA, saya memiliki kartu Flazz untuk sebagai pelengkap dari Mandiri e-money. Karena dari opini saya, dua produk kartu prabayar ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Misalnya, untuk membayar tarif tol saya bisa menggunakan Mandiri e-money, sedangkan untuk di restoran ataupun cafe yang belum bisa menggunakan Mandiri e-money saya bisa menggunakan Flazz BCA. Pengalaman saya masih belum begitu banyak dalam menggunakan Flazz BCA karena saya belum genap 1 bulan memiliki kartu ini. Jadi, memang perlu dihitung matang-matang tentang alokasi uang ke dua kartu prabayar yang saya miliki (yaa pasti kalian tahu lahh kantong mahasiswa tebelnya cuman seberapa laah) karena uang yang saya taruh di kartu uang elektronik tidak bisa diambil layaknya di kartu debit ATM, selain itu resiko kehilangan kartu prabayar yang sama seperti jika kita kehilangan uang alias tidak bisa diganti saldo maupun diblokir (alasan inilah kenapa Bank Indonesia menetapkan jumlah maksimum saldo di kartu e-money yang hanya Rp 1.000.000,-).
Kesimpulan Kartu e-money ini sejalan dengan program Bank Indonesia yang ingin mengurangi pemakaian uang tunai di masyarakat (less cash society). Ada
beberapa keuntungan yang bisa kita peroleh dari penggunaan kartu uang
elektronik ini. Yaitu:
1. Kecepatan transaksi dengan e-money lebih cepat
dan dapat melakukan transaksi ketika kita tidak membawa uang. Misalnya
untuk bertransaksi di gerbang toll, kita harus menunggu uang kembalian
jika kita membayar tidak dengan uang pas. Hal itu dapat dihindari dengan
membayar dengan menggunakan kartu prabayar.
2. Kita tidak perlu
menunggu kembalian uang receh ketika membayar barang maupun jasa, tidak
menerima kembalian dalam bentuk permen karena penjual tidak memiliki
uang dalam nominal kecil.
3. Sangat membantu sekali dalam melakukan
pembayaran yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi. Seperti untuk
membayar parkir, jalan tol, makanan-minuman ringan, hingga fast food.
Menurut mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, salah
satu syarat Indonesia menjadi negara maju adalah dengan mengurangi
transaksi tunai. "Salah satu syarat untuk menjadi negara maju, transaksi
tunainya semakin lama harus semakin kecil. Tidak ada negara maju
transaksi tunainya semakin besar," kata Chairul Tanjung, dalam
sambutannya pada acara Gerakan Nasional Non Tunai di Atrium Mangga Dua,
Jakarta (14/4/2014) silam yang saya kutip dari DetikFinance. Kita barusan
mengetahui bahwa salah syarat negara maju adalah dengan mengurangi
penggunaan uang tunai dan meningkatkan penggunaan uang elektronik.
Selain itu, juga ada banyak manfaat bagi kita untuk memiliki uang
elektronik. So, marilah mulai menggunakan uang elektronik mulai saat
ini, dan rasakan manfaatnya!!. Dengan mulai menggunakan kartu uang
elektronik secara langsung kita membantu untuk menyukseskan program Bank
Indonesia untuk less cash society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar